Minggu, 02 Desember 2012

Jambret Guru
 Anak Perumnas Mandala Diseret 25 Meter dan Mau Dibakar 

MENTENG VII | INI MEDAN

Sial, itulah nasib yang terjadi pada Riki Pratama (19) warga Jalan Kapodang I, nomor 372 Perumnas Mandala. Pasalnya aksi jambret yang dilakukannya bersama temannya Bayu (26) warga Jalan Menteng VII, Kec. Medan Denai kepada Dedek (24) seorang guru honorer di SMA N 21 Medan warga Jalan Menteng VII, Gang Nasional, Kec. Medan Denai mengalami kegagalan sehingga akibatnya ia babak belur dibal-bal warga bahkan nyaris akan dibakar hidup-hidup.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, perisitiwa itu terjadi ketika korban baru saja turun dari angkot dan hendak menuju kerumahnya dengan berjalan kaki. Namun baru saja beberapa langkah berjalan, Riki bersama Bayu dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX hitam, BK 5561 AAE merampas tas sandang milik Dedek.

Sadar tasnya itu ditarik oleh Riki, Dedek pun berusaha mempertahankannya, sehingga aksi tarik menarik pun terjadi. Akibatnya, korban pun tertarik oleh pelaku hingga terseret sejauh 25 meter hingga akhirnya tas yang ada dalam genggamannya pun terlepas.

"Saya baru saja pulang buat tugas kuliah di tempat kawan, tapi waktu tiba didepan gang rumah saya tas saya dijambret dan saya pun terseret karenanya," jelas wanita berjilbab yang terdaftar sebagai mahasiswa Pasca Sarjana jurusan Biologi Unimed ini.

Warga yang mengetahui kejadian itu beramai-ramai mencoba mengejar kedua pelaku yang berhasil membawa tas korban berisi sebuah handphone Blackberry Dokota, handphone Nokia N 72, dompet berisi uang tunai Rp 1 juta dan surat-surat berharga lainnya dengan sepeda motornya. Namun sayang, karena tidak menguasai medan, pelaku pun kabur memasuki Gang Nasional yang ternyata jalannya buntu karena berbatasan langsung dengan Jalan Tol dan persawahan.

Tak habis akal, kedua pelaku pun meninggalkan sepeda motor mereka dan berlari masuk ke areal persawahan untuk kabur ke Jalan Tol. Tapi Riki berhasil disergap warga dan menjadi bulan-bulanan warga.

"Dia (riki) ditangkap warga di lumpur-lumpur, waktu hendak mencoba melarikan diri," ucap Irfan (32) abang kandung korban.

Warga yang geram dengan pelaku, langsung mengikat Riki dan membawanya ke rumah korban sebelum akhirnya dijemput oleh personil Polsek Medan Area. Sementara itu Bayu berhasil menyelamatkan diri dengan berlari masuk ke jalan tol.

"Kalau polisi telat saja datangnya, mungkin pelakunya sudah dibakar warga. Soalnya warga Menteng VII sudah sangat geram  karena kejadian seperti ini sudah sering terjadi," jelasnya.

Akibat terseret sejauh 25 meter itu, sebuah gigi depan korban patah, serta kepala, tangan, dan kakinya mengalami luka lecet cukup parah. Sedangkan pada pelaku sendiri akibat dihajar warga wajahnya menjadi bonyok dan bentuknya tidak beraturan lagi. Bahkan pada mata kananya tidak bisa dubuka karena mengalami bengkak yang cukup besar.

Dikantor polisi, Riki mengaku telah 4 kali melakukan aksi kejahatan seperti ini. Namun baru kali inilah ia tertangkap.

"Saya udah 4 kali bang menjambret, tapi sebelumnya cuma di Perumnas Mandala saja saya berkasi," akunya.

Selanjutnya, Riki pun menambahkan bahwasanya ia nekat menjambret korban untuk membetulkan sepeda motornya dan juga untuk senang-senang. Tetapi ia membantah bahwasanya uangnya dipakai untuk pesta narkoba.

"Uangnya saya pakai untuk perbaiki kereta dan makan-makan bang, bukan untuk beli narkoba," dalihnya.

Akibat perbuatannya itu, pemuda yang kesehariannya bekerja sebagai penjaga toko aksesoris ini harus mendekam didalam sel tahanan Polsek Medan Area untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kapolsek Medan Area, AKP Rama S. Putra Vik. MSi ketika dikonfirmasi mengaku telah menahan tersangka.

"Tersangka saat ini sudah ditahan, dan akan diproses terlebih dahulu guna dilakukan pengembangan," ucapnya. (Rozie winata)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar