Minggu, 02 Desember 2012

Dugaan Penyimpangan Proyek Lintasan Atletik PPLP

Kadispora: 
Cuma Rp7,3 M, Wajar Cepat Rusak
SUNGGAL|INI MEDAN

Kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut, Ristanto, Sabtu (1/2), meninjau proyek pembangunan lintasan atletik Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumut, Medan Sunggal. Peninjauan ini dilakukan setelah media ramai memberitakan dugaan penyimpangan proyek APBD 2011 senilai Rp7,3 miliar tersebut.
Usai melakukan peninjauan, Ristanto mengakui kerusakan tartan (lapisan karet, Red) lintasan tersebut karena kualitas bahan yang kurang baik. Ristanto kemudian membandingkan tartan PPLP Sumut dengan milik Unimed dan lintasan atletik PON XVIII, Riau. Menurutnya, tartan di kedua lintasan atletik itu lebih baik.
Sayangnya, setelah membandingkan, Ristanto malah membela diri. Dia mengatakan, dengan anggaran pembangunan sebesar Rp7,3 miliar, wajar bila tartan lintasan atletik PPLP cepat rusak, meski belum dipergunakan. "Tartan di PPLP ini buatan China, bukan buatan Jerman seperti di Unimed dan PON 2012 lalu. Ditambah lagi dengan cuaca hujan. Apalagi kalau dibandingkan dengan tartan lintasan atletik PON 2012 yang anggarannya lebih besar. Sedangkan ini anggarannya cuma Rp7,3 miliar. Jadi wajar bila tartan ini cepat rusak," jelasnya.
Ristanto mengatakan, kontraktor proyek itu berjanji akan memperbaiki tartan tersebut. "Pihak kontraktor berjanji akan memperbaiki tartan yang mengalami pengelembungan dan kerusakan," ungkapnya didampingi Pejabat Pembuat Teknis Kegiatan (PPTK) proyek lintasan atletik PPLP Sumut tersebut, Mazrinal Nasution dan staf Disporasu lainnya.
Sayangnya, kerusakan yang terjadi sejak Oktober lalu hingga November, baru diperbaiki setelah pemberitaan media massa. Perbaikan yang dilakukan pihak kontraktor PT Karya Bukit Nusantara pun terkesan aneh. Sebab, Mazrinal sebelumnya mengakui jika kesulitan menghubungi pihak kontraktor, yang seakan mengelak dari hal tersebut. Namun, belakangan pihak kontraktor bersedia memperbaiki tartan.
Sesuai kontrak kerja, sejatinya pengerjaan tartan tersebut selesai Desember 2011 dan masa perawatan enam bulan. Setelah itu diserahterimakan kepada Disporasu. "Pihak kontraktor punya niat baik untuk memperbaiki tartan. Dan juga ada perjanjian garansi 5 tahun," jelasnya.(red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar